Dawet Ireng, Citarasa Dawet Hitam yang Menyegarkan

Halo Food Lovers


Kita pasti sudah mengetahui bahwa pada umumnya, warna dawet pasti berwarna hijau. Namun jika kamu pernah main ke Purworejo, kamu akan mendapatkan dawet dengan warna yang berbeda. Ya! Dawet berwarna hitam yang bernama Dawet Ireng.

Warna hitam yang ada di dawet ini didapat dari bahan alami yaitu dari abu jerami. Abu jerami digunakan dalam pembuatan cendol dawet ireng.

Kalau soal rasa, kamu boleh membandingkan dengan dawet pada umumnya. Rasa dawet ireng ini tuh menyegarkan. Apalagi minumnya pakai es di saat siang hari yang panas, udah gitu gulanya pakai gula jawa asli lagi, hmmm.

Dawet ini memiliki keunikan yaitu penyajian dawet yang jumlah dawetnya jauh lebih banyak dibanding kuahnya (santan ditambah air gula). Hal unik lainya, santan biasa diperas langsung dari bungkusan serabut kelapa.

Apa yang menjadikannya istimewa? Keunggulannya adalah dawet ini berkasiat sebagai pereda panas dalam serta memperlancar pencernaan.  Warna hitam dawet ini ternyata terbuat dari merang, atau daun padi yang dibakar sampai gosong lalu diambil airnya. 

Selanjutnya air ini juga yang di gunakan untuk menjadi pewarna alami. Temen-temen pecinta kuliner juga tidak usah risau dan kawatir mengenai penggunaan abu merang ini, karena di jamin aman untuk di kosumsi dan bahan yang di pahai hanya sarinya saja.


Sejarah Singkatnya

Dari Cerita yang sedikit aku dengar Konon, Dawet Ireng awal mulanya dpasarkan oleh Mbah Ahmad sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan Butuh, Purworejo yang sampai sekarang masih terdapat kiosnya. Dawet Ireng saat ini sudah terkenal sampai ke luar Purworejo kabarnya dawet ireng sudah sampai Jawa Barat dan Jawa Timur, bahkan Dawet Ireng sering dipesan dalam jumlah besar misalnya untuk acara hajatan.

Ada keunikan dalam penyajian Dawet Ireng ini, yaitu pemerasan santan dari parutan kelapa langsung yang dapat dilihat oleh pembeli dan jumlah cendol ireng yang jauh lebih banyak dibanding kuahnya (santan dan air gula aren), kemudian ditambah es, dijamin segar dan kenyang!.

Dawet Ireng ternyata mampu menembus pasar di luar Purworejo dan seharusnya pemerintah daerah Purworejo mengambil peluang untuk mempopulerkan Dawet Ireng dan mempatenkan sebagai minuman khas Purworejo.

Sembari menikmati dawet ini aku melamun sejenak, jika saja pemerintah daerah bisa lebih giat lagi mempromosikan kuliner khas ini tentu saja bukan tidak mungkin Purworejo bisa terkenal akan kulinernya yang memiliki potensi,tidak hanya di Indonesia sendiri mungkin saja bisa terkenal di mata internasional, sungguh suatu mimpi yang sebenarnya ingin aku wujudkan untuk daerahku tercinta. , inilah sedikit ceritaku tentang si hitam manis dari Purworejo.

1 komentar:

  1. Pernah nyicipi sekali waktu njagong manten ke Kutoarjo, seger banget memang Dawet Ireng. Jozzzz....

    BalasHapus

Terimakasih telah berkomentar. Komentar yang bersifat SPAM tidak akan di approve.