Halo Food Lovers
Docang. Mendengar namanya mungkin asing ditelinga. Namun jika kamu pernah atau sering ke daerah Cirebon, Jawa Barat, Kamu pasti pernah dengar atau menikmatinya.
Ya! Docang memang tak setenar empal gentong atau nasi jamlang jika Kamu pernah pergi ke Cirebon.
Docang adalah sajian khas Cirebon yang berbahan lontong, dicampur daun singkong, taoge, parutan kelapa, kerupuk, dan sambal docang yang sudah dikenal sejak jaman wali.
Campuran makanan kemudian disiramkan kuah panas yang diolah dari bumbu rempah pilihan, dan tempe bungkil atau oncom. Paduan bahan makanan dan kuah siap memberikan cita rasa, gurih, segar, sambal yang pedas, dan kehangatan di dalam tubuhmu.
Makanan ini mempunyai rasa khas yang gurih dan ni’mat apabila disajikan dalam keadaan panas/hangat dan untuk harga relatif terjangkau semua kalangan.
Docang yang merupakan makanan asli Cirebon, bisa jadi lambat laun dengan segala kemajuan zaman dan perkembangan makanan Fast Food, docang mulai bergeser dan lambat laun jarang ditemui.
Tetapi harapan dalam melestarikan budaya, Docang akan tetap eksis karena masih ada generasi penerus untuk melestarikan khas Cirebon dengan dikenal sebagai Kota Wali.
Sejarah docang tak lepas dari perjalanan penyebaran agama Islam di tanah Cirebon. Dari segi tampilan, docang sekilas mirip lontong sayur. Berbaur tauge, irisan daun singkong rebus atau daun pepaya, lontong, dan taburan parutan kelapa di atas kuah kental berwarna kemerah-merahan.
Dikisahkan, saat itu ada seorang pangeran yang sangat membenci para wali karena menyebarkan agama Islam di pelosok Jawa. Pangeran itu berencana untuk meracuni para wali.
Pangeran itu yang membuat jenis makanan baru dari sisa-sisa makanan para Sultan yang tidak habis. Setelah itu dia hidangkannya ke para wali yang sedang berkumpul di Masjid Agung Keraton Cirebon.
Akhirnya, rencana jahat itu berhasil. Docang yang disuguhkannya itu dimakan para Wali. Tetapi ajaibnya, racun yang dicampurkan ke dalam docang itu tidak berpengaruh. Bahkan, setelah memakan docang itu, para wali justru menyukai masakan tersebut.
Kembali ke Docang. Tak ketinggalan kerupuk yang khusus didatangkan dari Kecamatan Plered, Cirebon. Rahasia kenikmatan docang adalah kuah rebusan dage atau kacang bungkil, kuah gurih menggugah selera bagi penikmatnya.
Kuah docang yang gurih dan pedas serasi dengan potongan lontong yang lembut. Keberadaan sayur singkong dan tauge akan memberi cita rasa segar. Daun singkong dan tauge yang direbus setengah matang membuat teksturnya tidak layu.
Saat dikunyah masih ada rasa krenyes-krenyes. Menurut para dacong di Cirebon, docang itu ini makanan para wali di eranya dulu. Selain enak, docang juga makanan yang sehat.
Waini, enak banget. Pedes lagi, saya suka saya suka...
BalasHapusSering ke cirebon tp blum pernah nyobain docang...
BalasHapus