Lahang, Minuman Tradisional Berisotonik Khas Sunda

Halo Food Lovers


Jika kita membanyangkan minuman isotonik, pasti yang terbayang adalah minuman yang sering ada di iklan televisi. Namun ternyata Indonesia punya isotonik khasnya sendiri lho! dan yang pasti tak terduga adalah minuman berisotonik ini adalah minuman tradisonal khas sunda yang bernama Lahang

Minuman isotonik ini terbuat dari cairan manis yang berasal dari tebu, bit, sorgum, mapel atau getah tandan dari aren, kelapa, kurma dan lainnya yang berasal dari keluarga palma. 

Lahang populer di kalangan masyarakat pasundan. Proses mengolah lahang sendir tidaklah mudah, karena harus melewati beberapa tahapan, pertama-tama cairan harus dikumpulkan dengan cara disadap bunga jantan dari pohon yang akan digunakan sebagai bahan baku lahang. Setelah terkumpul dan disimpan dalam bambu, lahang siap untuk dikonsumsi.

Lahang diperoleh dari sadapan pohon aren. Bagian yang disadap adalah bunga jantannya. Cara menyadapnya pun tidak sembarangan, para petani biasanya akan berangkat lebih awal untuk menyadap aren agar kesegarannya terjaga. Konon pada kondisi tertentu air dari bunga jantan pohon aren ini bila terlambat disadap akan berubah menjadi cuka atau tuak. 

Pohon dari bunga yang akan disadap akan sangat baik bila sudah berusia 5 tahun. Menyadap nira dari bunga jantan tidaklah mudah. Beberapa lama sebelum disadap, ijuk yang melekat pada tongkol bunga jantan harus dibersihkan. Juga pelepah yang menghalangi tongkol.

Bahan lain yang dibutuhkan dalam proses pengolahan lahang adalah kelapa yang sudah di parut. Kelapa parut berfungsi untuk meredam buih-buih dari cairan lahang yang mendidih. 

Dalam proses memasak lahang, kelapa parut dapat berkali-kali di tambahkan ke dalamnya. Setelah cukup kental, lahang yang sudah di masak kemudian diangkat dan ditiriskan beberapa saat sebelum dicetak sambil terus diaduk. Terakhir, adonan gula kemudian dicetak menggunakan cetakan yang terbuat dari bambu dengan bentuk seperti cincin besar.

Tanpa ditambahkan air gula juga Lahang ini sudah terasa manis karena Lahang sebenarnya sudah mengandung glukosa antara 10-15%. Jadi jangan heran kalau rasanya sangat manis walau tanpa ditambahkan gula ke dalamnya. Karena kandungan gula inilah Lahang juga sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gula aren.

Kalaupun anda menemukan yang jualan Lahang, pasti harganya lumayan mahal. Zaman dulu minuman ini dijual seharga Rp 500 sampai Rp 2.000 rupiah per gelasnya, tapi sekarang bisa sampai Rp 4.000 atau Rp 6.000 per gelasnya. Mungkin karena sudah sulit mendapatkan bahan bakunya.

Para pedagang Lahang biasanya membawa lodong bambu sebagai tempat penyimpanan Lahangnya. Dibagian atas lodong ini selalu disumbat dengan injuk kelapa atau dengan kerakas daun pisang. Selain untuk melindungi Lahang dari debu, injuk ini juga berguna untuk menyaring Lahang waktu menuangkannya ke pembeli. 

Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Sesuai disajikan di siang hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar. Komentar yang bersifat SPAM tidak akan di approve.